Jakarta, (21/02/2022) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) melakukan focus group discussion  dan sosialisasi wilayah binaan pengabdian kepada masyarakat FIS UNJ Tahun 2022 yang berlangsung secara daring melalui zoom meeting. Diskusi pada Senin, 21 Februari 2022 ini dimaksudkan untuk menjelaskan potensi dan analisis kebutuhan program pengabdian masyarakat di dua  wilayah binaan Fakultas Ilmu Sosial agar implementasi tri dharma perguruan tinggi tepat sasaran dan berjalan optimal sesuai dengan harapan.

Diskusi tersebut dihadiri oleh Firdaus Wajdi, Ph.D selaku Wakil Dekan I FIS UNJ, Dr. Aris Munandar, M.Si. selaku Wakil dekan II FIS UNJ, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si. selaku Wakil Dekan III FIS UNJ, Koorprodi, Dosen-Dosen Fakultas Ilmu Sosial UNJ dengan Rahmat Darmawan, M.M.Par dan Dr. Ode Sofyan Hardi, M.Si. sebagai narasumber.

Diskusi dibuka dan dipandu oleh Prima Yustitia, M.Si selaku MC. Kemudian Firdaus Wajdi, Ph.D selaku Wakil Dekan I FIS UNJ memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan diskusi mewakili Dekan FIS yang berhalangan hadir.

“Diskusi ini membahas wilayah binaan pengabdian masyarakat yang akan dilakukan oleh dosen Fakultas Ilmu Sosial UNJ. Tujuan pelaksanaan diskusi ini adalah untuk memberikan gambaran potensi di wilayah binaan Fakultas Ilmu Sosial untuk pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen FIS UNJ di tahun 2022. FIS UNJ 2022 mengajukan dua wilayah untuk dijadikan wilayah binaan. Wilayah yang pertama adalah wilayah DKI Jakarta yang diajukan dengan dasar telah diinisiasi oleh Prodi Pendidikan Geografi yang mendapatkan hibah kompetitif Program Kompetisi Kampus Merdeka dari Kemdikbudristek. Sementara itu, wilayah yang kedua adalah wilayah non-DKI Jakarta yaitu Desa Cisaat Subang yang telah mendapatkan pendampingan dari Prodi Perjalanan Wisata dengan dukungan dari Kemenparekraf.”

Pemaparan pertama dilakukan oleh Rahmat Darmawan, M.M.Par terkait potensi Desa Cisaat yang merupakan desa binaan UNJ yang berhasil menjadi Juara 3 Desa Wisata Edukasi Tingkat Nasional.

“Desa Cisaat merupakan desa yang secara administratif terletak di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Hampir 62% penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani dan potensi desa yang diusung adalah perkebunan nanas, budidaya sapi perah, biogas, produksi arang, olahraga paralayang, dan sebagainya. Seluruh program studi yang ada di lingkungan FIS UNJ dapat berkontribusi, di antaranya dalam aspek hukum, agama, sejarah, geografi, humas dan komunikasi. Masuknya akademisi di Desa Cisaat diharapkan dapat menjadi lilin lilin kecil atau obor  yang dapat menerangi kehidupan desa”

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh narasumber kedua yaitu Dr. Ode Sofyan Hardi, M.Si terkait Sosialisasi Potensi P2M di Wilayah DKI Jakarta.

“Pelaksaan pengabdian masyarakat di wilayah DKI Jakarta yaitu di Kelurahan Kebon Baru dan Manggarai, Kecamatan Tebet, serta Kampung Melayu. Sosialisasi yang sudah dilaksanakan yaitu sosialisasi mengenai pemilahan sampah sebagai upaya pencegahan banjir akibat tumpukan sampah di Sungai Ciliwung serta bekerja sama dengan BMKG melakukan sosialisasi tentang Edukasi Fenomena La Nina dan Dampaknya bagi Kehidupan di SMPN 26 Jakarta Kampung Melayu.” Prodi di Lingkungan FIS dapat memberikan edukasi pada karang taruna, majelis taklim atau pun sekolah jika sudah dilakukan pembelajaran tatap muka.

Kegiatan selanjutnya merupakan sesi pertanyaan dari dosen FIS UNJ di antaranya Dr. Ikhlasiah Dalimoenthe, M.Si,  Dr. Ciek Juliati H, MM., M.Si,  Dr. Desy Safitri, M.Si, Abdul Rachman H, SH, MH dan Prof. Dr. Etin Solihatin, M.Pd. mengenai prosedur pengajuan proposal pengabdian masyarakat, surat kesediaan mitra dan kemungkinan pelaksanaan pengabdian masyarakat di tempat wilayah yang lain. Pertanyaan pertanyaan tersebut dijawab oleh Wakil Dekan I dan narasumber. WD I menyampaikan bahwa kegiatan P2M prodi yang berada di lingkungan FIS diarahkan pada dua wilayah binaan tersebut untuk pelaksanaan P2M yang berjalan secara sustainable, multi-years, dan multi bidang ilmu. Sehingga perubahan yang terjadi dapat diukur dan dapat dirasakan secara lebih holistik. Namun jika ternyata ada prodi yang masih mempunyai Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan mitra lain, maka Kooprodi dapat membagi dosennya melakukan P2M di lokasi mitra tersebut dan juga di wilayah binaan FIS.

Kegiatan diskusi yang berjalan selama 1, 5 jam pun akhirnya ditutup oleh Wakil Dekan I FIS UNJ. Dalam sesi penutupnya, WD I FIS UNJ menyampaikan semoga kolaborasi prodi untuk melaksanakan P2M di wilayah binaan dapat memberikan manfaat. Beliau menyampaikan satu kutipan mengenai team work yaitu “Coming together is the beginning, keeping together is progress, working together is success”.

Tim FIS Media Center
Kategori: Berita