Jakarta, 01/09/2022 – Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan Opening Ceremony The Eurasia International Course “Multiculturalism in Asia: Reflection, Trends, and Challenges” secara hybrid di Aula Latief, Gedung Dewi Sartika Lantai 2 Kampus A UNJ dan melalui platform Zoom Meeting pada Kamis, 1 September 2022. Acara dihadiri oleh jajaran rektorat Universitas Negeri Jakarta yaitu Rektor Universitas Negeri Jakarta Prof. Dr. Komarudin, M. Si, Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Suyono, M.Si, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Prof. Dr. Agus Dudung, M.Pd, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. H. Abdul Sukur, S.Pd., M.Si, dan Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Dr. Totok Bintoro, M.Pd.
Mr. Greg C. I. Lee selaku Sekretaris Divisi Politik Taipei Economic and Trade Office (TETO) Indonesia juga turut hadir pada opening ceremony tersebut. Selain itu, Manajer Taiwan Education Center Indonesia, Kepala Sekolah SMA Labschool Jakarta, Advisor Eurasia Foundation, Direktur Education Division Taiwan Economic and Trade Office Indonesia, Sekretaris Education Division Taiwan Economic and Trade Office Indonesia, Manajer Pemasaran Raja Grafindo, para koorprodi, dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNJ juga menghadiri dan meramaikan acara.
Acara ini diawali dengan laporan Rakhmat Hidayat, Ph.D selaku Chairman of the Executive Committee Eurasia International Lecturer 2022, beliau menyampaikan laporan kegiatan dan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkolaborasi untuk menyukseskan program The Eurasia International Course, seperti The Eurasia Foundation (From Asia), Taipei Economic and Trade Office (TETO) serta Penerbit Rajagrafindo. Dan tentu saja kepada Dekan Fakultas Ilmu Sosial Prof. Dr. Sarkadi, M.Si dan seluruh komite Eurasia Foundation.
“Saya ingin berterima kasih kepada Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si, beri tepuk tangan untuk beliau. Berkat dukungan dari beliau serta kolaborasi yang kuat dengan mendukung anggota fakultas dan komite, sekarang kita bisa memulai opening ceremony”, ungkap Rakhmat Hidayat, Ph.D.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si. juga memberikan sambutan dalam opening ceremony tersebut. Beliau menekankan relevansi antara topik kuliah perdana terkait Taiwanese Multiculturalism and Indigeneous Identity Politics dengan situasi geopolitik Indonesia dan Asia Tenggara, Karena itu menurut beliau program ini sangat bermanfaat untuk meluaskan wawasan civitas akademika dan masyarakat umum, khususnya terkait dengan multiculturalism.
Acara dilanjutkan dengan pemberian sambutan oleh Rektor Universitas Negeri Jakarta, yakni Prof. Dr. Komarudin, M.Si. Beliau menyampaikan bahwa topik yang diangkat dalam The Eurasia International Course yaitu untuk menjawab tantangan global. Topik yang dibawakan dalam The Eurasia International Course yaitu Multiculturalism in Asia: Reflection, Trends, and Challenges dielaborasikan menjadi beberapa sub topik yang disampaikan oleh pembicara dari luar negeri. Program Eurasia International Course ini sejalan dengan visi UNJ untuk menjadi universitas bereputasi di Asia dan berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut.
Keynote speech oleh Mr. Greg C. I Lee selaku First Secretary of Political Division dari Taipei Economic and Trade Office (TETO) menyampaikan informasi dasar, profil negara, kondisi ekonomi dan kekayaan budaya Taiwan juga peluang beasiswa yang Taiwan tawarkan bagi akademisis di Indonesia. Perwakilan dari Taiwan Education Center (TEC Indonesia) juga menyampaikan berbagai informasi rinci terkait aplikasi beasiswa Taiwan.
Pada pertengahan acara, Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si memberikan plakat kepada Mr. Greg C. I Lee.
Selanjutnya, memasuki inti acara yang berisi penyampaian topik mengenai “Taiwanese Multiculturalism and Indigenous Identity Politics” oleh Prof. Yang Wu-Hsun dari National Chi Nan University dengan dimoderatori oleh Fauzi Abdillah, M.Pd. selaku dosen Pendidikan Pancasila and Kewarganegaraan. Prof. Yang Wu-Hsu memaparkan empat garis besar pembahasan yaitu pengenalan sekilas mengenai Taiwan, politik identitas masyarakat asli Taiwan, pengembangan masyarakat multikultural, dan internasionalisasi pendidikan tinggi. Topik tersebut beliau angkat karena merupakan peristiwa penting dalam sejarah masyarakat Taiwan.
Setelah itu, dilakukan sesi tanya jawab dengan para peserta. Salah satu pertanyaan yang disampaikan adalah mengenai pengaruh ekonomi dari hubungan antara Indonesia dan Taiwan. Acara ditutup dengan memberikan cinderamata kepada peserta yang bertanya serta dokumentasi.
NAR, DRD
Editor: WPS
Tim FIS Media Center