Jakarta, 2 November 2022 – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta telah menyelenggarakan Dialog Civitas Akademica (DIVA) FIS 2022 dengan tema Berani Maju (Bersama Menganalisis Isu, Mewujudkan Satu Tuju). Acara ini diselenggarakan secara hybrid, yakni luring di Ruang Serba Guna FIS dan juga daring melalui Zoom Meeting dan Live Streaming YouTube. Acara ini bertujuan menjadi wadah aspirasi mahasiswa dan menemukan solusi dari keresahan mahasiswa guna memajukan Fakultas Ilmu Sosial.
Acara dibuka oleh Master of Ceremony, dilanjutkan dengan pembacaan tilawah Al-Qur’an dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan penuh hikmat.
Ketua pelaksana DIVA, Asroil Muhammad, memberikan sambutan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua BEM FIS, Sofyan Hamid Azhari.
Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. Sarkadi, M.Si. selaku Dekan FIS, Firdaus Wajdi, Ph.D. selaku Wakil Dekan I, Dr. Aris Munandar, M.Si. selaku Wakil Dekan II, Dr. Abdul Haris F.,M.Si. selaku Wakil Dekan III.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si. menyatakan bahwa banyak dosen-dosen FIS yang melakukan penelitian dan pengabdian. Selain itu, FIS berada di posisi kedua guru besar terbanyak di UNJ. Hal ini tentunya membanggakan untuk Fakultas Ilmu Sosial.
Agenda selanjutnya adalah penyampaian aspirasi mahasiswa yang dipandu oleh moderator. Aspirasi disampaikan oleh Litsu DIVA FIS 2022 berdasarkan hasil kajian aspirasi mahasiswa FIS. Dalam kajian tersebut, terdapat empat poin penting yang ingin disampaikan, yaitu fasilitas kampus, layanan akademik, layanan birokrasi kampus, dan evaluasi pengembangan OPMAWA dan ORMAWA.
Penyampaian aspirasi mengenai fasilitas kampus mencakup kondisi gedung FIS untuk menunjang perkuliahan dengan jawaban 66% kurang memadai, perlukah gedung FIS direnovasi dengan jawaban 86,6% mahasiswa berharap ruangan kelas perlu diperbaiki. Mayoritas mahasiswa berharap ruangan kelas dapat menunjang perkuliahan dengan diperluas, diperbanyak jumlah ruang kelas untuk setiap prodi, dan perlengkapan kelas yang lebih memadai. Sebagian berikutnya menjawab perlunya perbaikan dalam tata ruang kantin FIS, dan penyediaan WiFi bagi mahasiswa yang mampu mencakup semua lokasi. Ada pula mahasiswa yang berharap adanya perenovasian total pada gedung FIS.
Mahasiswa berharap adanya penanganan pihak fakultas terkait perbaikan di gedung FIS dengan lebih cepat dan disegerakan serta memperhatikan kebutuhan mahasiswa dan dosen agar nyaman dalam menjalankan perkuliahan secara luring.
Poin selanjutnya adalah layanan perkuliahan mahasiswa akhir Fakultas Ilmu Sosial mengenai keefektifan bimbingan tugas akhir atau skripsi dengan jawaban 67% mahasiswa merasa efektif. Aspirasi yang disampaikan adalah jadwal dosen yang kurang pas dengan mahasiswa sehingga sulit untuk bertemu dan kurang adanya arahan yang diberikan.
Lalu poin ketiga, evaluasi pelayanan perkuliahan oleh mahasiswa terhadap dosen, mencakup kendala selama perkuliahan dan kegiatan yang telah mahasiswa lakukan. Diikuti dengan evaluasi pelayanan perkuliahan (praktik keterampilan lapangan/mengajar/magang) yang meliputi persebaran dan penyampaian informasi program akademik. Kemudian evaluasi mengenai kebijakan UKT meliputi kemudahan keringanan UKT, penggolongan UKT, dan keterbukaan informasi UKT. Selanjutnya evaluasi pengembangan potensi minat bakat dan prestasi diakhiri dengan evaluasi untuk adkesma.
Firdaus Wajdi, Ph.D. menanggapi aspirasi tersebut dengan menyampaikan betapa besarnya manfaat yang mahasiswa dapat rasakan sebagai mahasiswa UNJ. Terdapat e-mail khusus mahasiswa guna mempermudah perkuliahan. Mahasiswa juga dapat berkunjung ke Perpustakaan UNJ yang memiliki banyak literatur.
Dr. Aris Munandar, M.Si. melanjutkan tanggapan dengan membahas UKT. Beliau menyampaikan bahwa potongan 50% UKT diperuntukkan mahasiswa semester akhir yang SKS nya kurang dari enam. Beliau juga berterima kasih atas masukan-masukan yang diberikan sehingga proses pelayanan perkuliahan dapat ditingkatkan.
Dr. Abdul Haris F.,M.Si. turut menanggapi mengenai evaluasi fasilitas. Gedung FIS dinyatakan sebagai gedung yang sangat kokoh dan kuat. Pemberian dana juga sudah diberlakukan secara merata. Beliau menyampaikan pentingnya kontribusi mahasiswa dalam memakmurkan fasilitas yang sudah ada. Beliau juga menanggapi evaluasi keefektikan bimbingan skripsi, bahwa kerajinan berkomunikasi dengan dosen adalah kunci serta perlunya banyak membaca untuk referensi.
Prof. Dr.Sarkadi, M.Si. menambahkan dinamika yang terjadi adalah proses. Fakultas dan prodi sudah berusaha memperbaiki hal-hal tersebut dan perlu adanya pergerakan dari mahasiswa untuk pengembangan dekanat.
Adapun kesimpulan dari acara ini, yaitu perlu adanya sinergitas antara mahasiswa dan para dosen agar Fakultas Ilmu Sosial menjadi lebih baik. Acara diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman, closing statement dari para pimpinan, dan sesi foto bersama.
FA
Editor: WPS
Tim FIS Media Center