Selamat Datang di Website Resmi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta

Menuju World Class University : Prodi Pendidikan Agama Islam FISH UNJ Sambut Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal Sebagai Adjucnt Professor dan Gelar Public Lecture “Contemporary Ijtihad”

Jakarta, 25 Februari 2025 – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar acara public lecture bertajuk “Contemporary Ijtihad” di Maftuchah Yusuf Hall, Gedung Dewi Sartika, lantai 2, kampus UNJ. Acara ini menghadirkan Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal, seorang ahli Fiqh Perbandingan dari Hamad Bin Khalifa University, Qatar. Acara yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.30 WIB ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta akademisi dari berbagai disiplin ilmu. Rangkaian acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran (Tilawah), menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, “Indonesia Raya,” lagu kebangsaan Qatar, dan Mars UNJ. Sambutan diberikan oleh Dr. Andi, Wakil Rektor IV UNJ.

Sesi inti acara ini adalah penyampaian materi oleh Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya ijtihad dalam hukum Islam kontemporer. Ijtihad, menurutnya, harus didasarkan pada sumber hukum yang kuat, yaitu Al-Quran dan Hadis. “Seorang mujtahid (ahli ijtihad) harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip ijtihad, kaidah-kaidah dasar, serta lima aspek penting lainnya agar ijtihad tersebut dapat dipahami dan diterima oleh banyak orang,” ujar Profesor Gammal.

Salah satu poin utama yang ditekankan oleh Profesor Gammal adalah pentingnya penguasaan bahasa Arab bagi seorang mujtahid. Beliau menjelaskan bahwa banyak sumber hukum Islam, seperti Al-Quran dan Hadis, ditulis dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif tentang bahasa Arab sangat penting agar seorang mujtahid dapat memahami makna asli dari sumber-sumber tersebut dan menghasilkan ijtihad yang tepat. “Memahami hukum syariat tidak akan sempurna jika tidak memahami bahasa Arab,” tegasnya. Beliau juga mencontohkan bagaimana perbedaan dalam pemahaman bahasa dapat menyebabkan perbedaan dalam interpretasi hukum, seperti kisah Umar bin Khattab tentang takhawuf.

Profesor Gammal juga memberikan motivasi kepada para peserta seminar untuk mempelajari bahasa Arab dengan lebih baik. Beliau menyayangkan bahwa masih banyak umat Muslim di Indonesia yang belum menguasai bahasa Arab dengan baik, padahal bahasa tersebut dianggap relatif mudah. “Salah satu universitas di China bahkan memiliki mahasiswa non-Muslim yang bisa berbahasa Arab lebih baik dari kita,” ujarnya, memotivasi para peserta untuk lebih giat belajar bahasa Arab.

Profesor Gammal juga menekankan bahwa ijtihad bukan hanya sekadar sebuah bentuk, tetapi lebih kepada pemahaman yang mendalam. Seorang mujtahid harus memiliki pengetahuan yang luas tentang fiqih, ushul fiqh, kaidah-kaidah hukum, serta konteks sosial yang relevan. “Seorang mujtahid harus seperti pesawat dengan sayap kanan dan kiri,” ujarnya, mengibaratkan pentingnya pemahaman multidisipliner bagi seorang mujtahid.

Selain mengisi kegiatan Public Lecturer UNJ, Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal,datang sebagai Adjunct professor di Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Prodi Bahasa Arab. Ia akan memberikan kuliah dan melakukan FGD dengan  dosen dosen  untuk melakukan penelitian bersama dan publikasi, selanjutnya beliau akan mengisi kuliah online.

Acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama yang melibatkan Profesor Mohamed Mahmoud El Gammal, para pejabat Universitas Negeri Jakarta (UNJ), serta seluruh peserta seminar. Momen tersebut menjadi simbol kerja sama yang erat antara pihak universitas dan para peserta dalam upaya memperluas wawasan serta pengetahuan melalui seminar yang penuh dengan diskusi ilmiah dan inspiratif. []


  • Penulis: ZR, IM
  • Editor: WPS
  • Tim FISH Media Center
Kategori: Prodi

id_IDID