Jakarta, 12/05/2022. Di era disrupsi teknologi saat ini, tugas dan tuntutan tenaga kependidikan adalah harus bisa menyesuaikan dan memenuhi tuntutan kebutuhan belajar mahasiswa abad industri 4.0, yang meliputi aspek berpikir kritis, kemampuan merumuskan dan memecahkan masalah, kreatif dan inovatif, berketrampilan komunikasi, serta memiliki kemampuan multi bahasa, penguasaan transformasi digital. Penggunaan berbagai aplikasi yang dapat memberikan layanan prima meskipun tidak bisa langsung tatap muka. Dan pandemi Covid menjadi momentum untuk bertransformasi dari pelayanan tatap muka menjadi tatap maya.

Tenaga pendidik merupakan  salah satu komponen penting utama yang mempengaruhi sistem pendidikan tinggi. Menyikapi abad industri 4.0, diharapkan para tenaga kependidikan  untuk selalu meningkatkan kompetensi dan pengembangan profesionalitas diri secara berkelanjutan, dengan mengikuti berbagai program pelatihan, seminar secara individu maupun kolektif. Setiap tahun pengalaman belajar mahasiswa berubah dan meningkat, sehingga pelayanan kepada dosen mahasiswa dan alumni  juga harus berubah.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan kegiatan benchmarking ke Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Sejumlah 8 orang tenaga kependidikan melakukan diskusi bersama di Ruang 212 Gedung K FIS UNJ pada Kamis, 01 Desember 2022  .

Acara ini di pandu oleh Duta Fakultas Ilmu Sosial. Kemudian dilanjutkan pemberian sambutan dari Ketua Rombongan Kepala Tata Usaha Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan, maksud kedatangan mereka adalah ingin berdiskusi bersama tentang pelayanan yang sudah dilakukan. Selanjutnya, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Prof. Dr. Sarkadi, M.Si menyampaikan beberapa aplikasi yang sudah digunakan FIS dalam rangka memberikan pelayanan secara prima yang efektif, efisien dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Hasil diskusi ternyata diperoleh beberapa persamaan antara dua fakultas dalam hal jumlah program studi, mahasiswa, pagu anggaran dan beberapa aplikasi yang sudah digunakan. Beberapa aplikasi yang belum digunakan dalam pelayanan prima seperti APLES (Sistem Informasi Pencatatan Surat Elektronik), peminjaman ruang, SIRENA (Sistem Informasi  Perencanaan dan Anggaran) dan aplikasi lainnya. Harapannya, aplikasi yang ada dapat memberikan pelayanan secara cepat sesuai dengan kebutuhan dan tuntun zaman. Dimana dalam berkegiatan dengan terekam jejak digitalnya dan dapat disimpan dan ditemukan dengan cepat sewaktu-waktu dibutuhkan.

AM, HY

Editor: WPS

Tim FIS Media Center
Kategori: Berita