Jakarta, 02 Juli 2022, Duta Fakultas Ilmu Sosial UNJ atau Duta FIS UNJ kembali menggelar webinar yang ditujukan untuk Generasi Z yaitu Webinar WDF. Webinar kali ini mengusung tema “Built Your Personal Branding as a Gen Z”. Webinar yang digelar secara daring melalui Aplikasi Zoom Meetings pada Sabtu, 2 Juli 2022 tersebut mengundang Rahmat Haqqi Utama, S. Psi. dan Arlaine Nuwanda W., S.Pd.. WDF 2022 merupakan webinar yang bertujuan untuk mengarahkan Generasi Z untuk mengenali potensi diri serta mengembangkan diri terkait personal branding.

Ketua Pelaksana WDF 2022 Mohamad Syahril Sabda menegaskan kembali tujuan diadakannya webinar ini dalam sambutannya yaitu untuk mengupas personal branding bagi Generasi Z dengan mengundang pembicara yang luar biasa ahli di bidangnya. Sedangkan dalam sambutannya, Dr. Elisabeth Nugrahaeni P., M.Si. selaku Pembina Duta FIS UNJ menyampaikan terima kasih kepada pembicara yang bersedia untuk mengisi materi dan peserta yang hadir serta apresiasi kepada Duta FIS UNJ karena telah menyelenggarakan WDF 2022. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIS UNJ Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si. mendukung penuh WDF 2022. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa personal branding bukan hanya ditampilkan di media sosial tetapi juga diwujudkan melalui intelektual seseorang, integritas diri, dan relasi atau networking. Beliau juga berharap kedepannya Duta FIS UNJ dapat menyelenggarakan acara yang sifatnya kompetisi seperti lomba Master of Ceremony atau MC.

Pembicara pertama WDF 2022 adalah Rahmat Haqqi Utama, S.Psi. atau yang dapat disapa Kak Haqqi merupakan Konselor Satu Persen. Dengan backgroundnya sebagai konselor, Rahmat Haqqi Utama, S.Psi. membimbing peserta webinar untuk membangun personal branding. Menurutnya, Personal branding yang kita miliki dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kredibilitas diri kita.

Naila Nurhaliza sebagai Moderator dan Rahmat Haqqi Utama, S.Psi. sebagai pembicara WDF 2022

Kak Haqqi membahas mengenai self-awareness dan bagaimana cara menemukan passion. Dua hal tersebut merupakan cara membantu seorang individu untuk membangun personal branding. Menurut Kak Haqqi, self-awareness bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk orang lain. Terdapat dua macam self-awareness yaitu interpersonal dan intrapersonal. “Self-awarenss itu sendiri ada dua macam, yaitu ada interpersonal dan intrapersonal. Interpersonal itu adalah tentang penilaian orang lain terhadap diri kita, itu yang disebut dengan interpersonal. Satu lagi intrapersonal tuh semua hal yang ada dalam diri kita,” jelasnya. Ia juga turut menambahan beberapa cara untuk mengetahui passion kita, yaitu mulai dari berpikir apa yang membuat diri kita bahagia, identifikasi kelebihan dan kekurangan diri, hingga menetapkan tujuan dengan spesifik dan buat jadwal apa yang ingin dilakukan.

Pembicara kedua yaitu Arlaine Nuwanda W., S.Pd. selaku Head of Community Agent&Co membahas mengenai personal branding untuk mempersiapkan karir. Dalam pembukaannya, ia memaparkan perbedaan antara realita karir atau pekerjaan pada jaman dulu dan jaman sekarang dan kaitannya dengan personal branding. “Nah, (pada) jaman dulu teman-teman, ini bisa dibuktikan kepada orang tua-orang tua kita gitu ya, ketika dulu orang-orang yang butuh perusahaan. Tapi, lebih besar sekarang perusahaan yang membutuhkan orang-orang. Maka, dari sisi company, aku, dan beberapa orang di bidang HR suka susah mencari orang yang fit dengan kualifikasi yang aku cari,” contoh Arlaine Nuwanda W., S.Pd. atau Kak Arla ketika membuka materi.

Arlaine Nuwanda W., S.Pd Ketika Memaparkan Materi dalam WDF 2022

Menurutnya, yang perlu digarisbawahi dari definisi personal branding adalah kesan yang dibangun secara sengaja maupun tidak untuk menampilkan citra diri seseorang. Personal branding dapat tercipta tanpa harus bertemu langsung dengan seseorang.

Untuk mempersiapkan karir, Kak Arla menyebutkan langkah yang harus dilakukan seseorang untuk memetakan proses yaitu dengan mengklasifikasikan kompetensi, mendefinisikan, mengidentifikasikan perilaku, hingga mengidentifikasikan kecakapan yang kita miliki. Tak lupa, Kak Arla memperkenalkan metode SMART yang biasa digunakan seseorang untuk mencapai sebuah target yaitu akronim dari spesific, measureable, attainable, result oriented, dan time spesific.

DRD

Editor: WPS

Tim FIS Media Center
Kategori: Berita