Jakarta, 01/07/2022, Dalam rangka pelaksanaan rangkaian kegiatan Program Upgrading D3 menjadi Sarjana Terapan, dan sebagai tidak lanjut dari terbitnya SK Upgrading D3 menjadi Sarjana Terapan di Universitas Negeri Jakarta, dilakukan  kegiatan FGD dengan tema Tantangan, Strategi Pengembangan dan Arah Kebijakan Program Studi Terapan pada hari Jum’at, 01 Juli 2022.

Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid yakni di GOR Universitas Negeri Jakarta Kampus B dan melalui aplikasi zoom meeting pada pukul 09.00.

Prof. Dr. Komarudin, M.Si selaku Rektor UNJ beserta jajarannya, para dekan dan jajarannya serta para kepala lembaga dan kepala biro juga para koorprodi, tim task force upgrading dan dosen prodi diundang dalam kegiatan ini. Termasuk di dalamnya Prof. Dr. Sarkadi, M.Si selaku dekan FIS, Wakil Dekan I, Firdaus Wajdi, Ph. D, Wakil Dekan II, Dr. Aris Munandar, M.Si dan Wakil Dekan III, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si serta Koorprodi program sarjana terapan yaitu Prodi Humas dan Komunikasi Digital serta Prodi Usaha Perjalanan Wisata, tim task force upgrading.

Acara dibuka oleh duta UNJ dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta pembacaan doa, kemudian dilanjutkan pemberian sambutan oleh Rektor UNJ, beliau menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas terbitnya SK Upgrading 12 prodi D3 menjadi Sarjana Terapan sesuai dengan target UNJ dan sejalan dengan program Dirjen Pendidikan Vokasi. Untuk selanjutnya UNJ perlu mendapatkan arahan dan bimbingan bagaimana tata kelola prodi sarjana terapan agar sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi untuk memenuhi kebutuhan industri termasuk cara melakukan evaluasi bagi para pengelola prodi sarjana terapan.

Kegiatan dilanjutkan dengan FGD pertama yang membahas Tantangan dan Strategi Pengembangan Program Studi Sarjana Terapan oleh Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku pakar dan praktisi pendidikan vokasi yang dimoderatori oleh Usep Suhud, M.Si, Ph.D.. Menurut Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., “upgrading bukanlah kepastian untuk mencapai kesuksesan melainkan sebuah modal untuk mencapai kesuksesan. Dengan upgrading menjadi sarjana terapan, prodi akan mendapatkan input yang lebih memiliki passion. Mahasiswa akan memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan D3 dengan hardskill atau technical skillnya tapi memiliki softskill, kemampuan leadership, karakter, dan kemampuan entrepreneur yang dibutuhkan dunia industri. Dan untuk mencapainya, syarat utamanya adalah dengan menerapkan Link and Match 8 aspek dan 1 imajiner, terutama kurikulum, project based learning dan teaching factory”.

Setelah sholat Jumat dan makan siang, dilanjutkan FGD kedua melalui aplikasi zoom meeting yang membahas Arah Kebijakan Program Studi Sarjana Terapan oleh Drs. Sudarsono selaku Koordinator Fasilitasi kelembagaan, Direktorat Kelembagaan dan SDM Vokasi dengan Firdaus Wajdi, Ph.D. sebagai moderator. Drs. Sudarsono memaparkan mengenai tahap surveillance bahwa ke 12 prodi yang telah bertransformasi ini bisa masuk di PD DIKTI, mereka sudah bersurat kepada BAN PT mengenai surveillance dan masih menunggu jawaban dari BAN PT, apakah BAN PT atau Lembaga Akreditasi Mandiri yang akan melakukan surveillance. Prodi diminta mempersiapkan dokumen yang pernah diberikan pada bimtek sebelumnya.

Para peserta yang hadir baik daring maupun luring sangat antusias mengikuti kegiatan FGD, terbukti dari  banyaknya pertanyaan yang diajukan, khususnya mengenai angkatan 2019 yang belum lulus di tahun ini dan berkeinginan untuk dapat bergabung dalam prodi sarjana terapan serta status akreditasi program studi lama (D3) dan pengakuannya di prodi baru (sarjana terapan).

WPS, Editor: FW

Tim FIS Media Center
Kategori: Berita