Jakarta, (04/03/2022) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) menyelenggarakan rapat koordinasi awal dengan Sudin Parekraf Jakarta Timur yang berlangsung secara daring melalui zoommeeting. Diskusi pada Jumat, 04 Maret 2022 ini dimaksudkan dalam rangka pengembangan Kepariwisataan di Wilayah Jakarta Timur.

Diskusi tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. Sarkadi, M.Si selaku Dekan FIS UNJ, Firdaus Wajdi, Ph.D selaku Wakil Dekan I FIS UNJ, Dr. Aris Munandar, M.Si. selaku Wakil dekan II FIS UNJ, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si. selaku Wakil Dekan III FIS UNJ,  Gozali, M.Si  selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Tinur, Rahmat Darmawan, S.Pd., MM.Par selaku Koorprodi Usaha Perjalanan Wisata, Asep Soegiarto, S.IK.,M.Si. selaku Koorprodi Hubungan Masyarakat dan Dosen-Dosen Fakultas Ilmu Sosial UNJ.

Diskusi dibuka dan dipandu oleh Syifa Maulina Syaharani selaku MC. Kemudian Prof. Dr. Sarkadi, M.Si, selaku Dekan FIS UNJ memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan diskusi.

“Hari ini, kita bertemu dalam rangka mengkaji dan menjajaki kemungkinan kerja sama antara FIS UNJ dengan Dinas Parekraf Jakarta Timur, berkaitan dengan pengembangan kepariwisataan. Tentu kami menyambut baik terkait dengan kerja sama ini, karena merupakan implementasi dari Tri Darma Perguruan Tinggi yakni adanya kerja sama antara  pihak-pihak yang terkait dengan civitas akademika diantaranya dengan Sudin Parekraf  di  Wilayah Jakarta Timur. Diharapkan pertemuan ini bisa ditindaklanjuti dengan pembuatan Memorandum Of Agreement (MOA) atau Perjanjian Kerjasama (PKS) ”

Selanjutnya dilakukan pemaparan berbagai potensi pariwisata di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur disampaikan oleh Gozali, M.Si selaku Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Timur. Di Wilayah Jakarta Timur terdapat banyak tempat yang memiliki potensi sebagai tempat wisata, bahkan Jakarta Timur memiliki lebih banyak museum dibandingkan tempat lain, yakni di Taman Mini. Jakarta Timur juga memiliki Veldrome yang dapat menjadi wisata sport. Selain itu juga ada daerah Cilangkap dengan luas 19 hektar yang berpotensi menjadi agrowisata  serta sawah abadi dengan luas 5 hektar di daerah Cakung.  Harapannya terjalin kerjasama dan focus pada daerah Cibugary (Cibubur Grand Diary) dengan ternak sapi perah di daerah Pondok Rangon, Jakarta Timur yang memiliki potensi pariwisata yang sangat tinggi. Daerah ini merupakan salah satu lokasi yang menjadi binaan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta dan mengusulkan daerah Cibugary dalam Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun ini, setelah tahun sebelumnya megajukan daerah Condet yang mendapatkan posisi 300an.” Ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Jakarta.

Koordinator prodi Usaha Perjalanan Wisata FIS UNJ pun menyampaikan pengalamannya mendampingi daerah binaan yang menjadi pemenang ketiga Desa Wisata Nasional, yakni Desa Wisata Cisaat, Subang. Selain Desa Cisaat, beliau juga menyampaikan pengalamannya mendampingi  Kepulauan Seribu menjadi desa wisata edukasi bahari di Pulau Tidung dan Pulau Pramuka.  “Kemarin kami melakukan pendampingan Desa Wisata berbasis riset, menemukan produk kemudian produk tersebut dikirim ke industri, sehingga menjadikan kunjungan wisata yang cukup baik. Setelah itu melakukan pendampingan kepada masyarakat tersebut agar dapat memberikan pelayanan wisata yang cukup baik.” Ujar Koorprodi Usaha Perjalanan Wisata.

Koorprodi Usaha Perjalanan Wisata pun sependapat bahwa Wilayah Jakarta Timur memiliki potensi wisata dan menarik jika dijadikan agrowisata, karena masyarakat kini lebih tertarik dengan wisata alam. Beliau berharap diskusi ini dapat berlanjut dan difasilitasi oleh WD III untuk melakukan kunjungan ke lapangan untuk mendapatkan data kemudian melakukan analisis dan pemetaan potensi polanya seperti apa.

Sedangkan Koorprodi Hubungan Masyarakat UNJ, menyoroti kemungkinan kerjasama ini sesuai dengan bidang ilmunya yaitu perlunya promosi dan publikasi yang masif agar potensi wisata di Wilayah Jakatta Timur diketahui oleh banyak orang.     

Adapun Wakil Dekan II dan Wakil Dekan I FIS UNJ menyampaikan tanggapannya berkaitan dengan kerjasama ini dari sisi internal fakultas. Mereka berharap kerjasama ini dapat disandingkan dengan kegiatan penelitian untuk mengetahui permasalahan yang mungkin ada untuk dicarikan solusi dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dosen FIS UNJ maupun  mahasiswa dan berharap jika dilakukan secara intensif dapat diakui sebagai Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mahasiswa, yakni pembelajaran di luar perguruan tinggi. Harapan mereka pun sama yakni agar kerjasama ini berjalan dengan baik dan mendapatkan manfaat yang optimal.

Sebelum berakhirnya acara, Dekan FIS UNJ kembali menegaskan dan meminta Koorprodi UPW dan Humas untuk segera membuat MOA atau PKS antara FIS UNJ dan Sudin Parekraf Jakarta Timur yang difasilitasi oleh WD III.

Kegiatan diskusi yang berjalan selama 57  menit pun akhirnya ditutup oleh Wakil Dekan III FIS UNJ yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif Sudin Parekraf Jakarta Timur ini dan diharapkan berkelanjutan dengan pertemuan tatap muka untuk mengembangkan wisata di Wilayah Jakarta Timur.

Tim FIS Media Center
Kategori: Berita