Jakarta 6/1/2020 – Di hari Kamis, 26 Desember 2019, Program Doktor Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan Sidang Promosi Doktor untuk Promovenda Saudari Yasnita, S.Pd., M.Si, salah satu dosen program studi PPKN, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. Pada acara tersebut para tamu yang hadir di Ruang Auditorium lantai 6 Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia disuguhi dengan frasa “Menyambut Senja dengan Bahagia” yang tertulis di souvenir sidang promosi doktor untuk undangan. Frasa tersebut merupakan ringkasan karya yang telah dihasilkan oleh Yasnita untuk mendapatkan gelar pendidikan tertinggi di program S3 PKN UPI Bandung.
Promovenda “Yasnita” memaparkan disertasi berjudul “Konstruksi Makna Lansia dan Pemenuhan Hak-Hak Sebagai Warga Negara (Studi Fenomenologi Dalam Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan)” di depan para penguji. Di awal, Promovenda menyampaikan bahwa disertasi ini berangkat dari data bahwa di tahun 2100, diprediksikan jumlah populasi lansia di Indonesia akan mencapai 41% ketika bonus demografi yang diperoleh pada tahun 2045 menjadi lansia. Pada saat itu, piramida kependudukan Indonesia akan mengalami perubahan, dimana jumlah populasi lansia akan lebih banyak dari pada kelompok populasi lainnya. Jika tidak diantisipasi dan disiapkan sejak dini, maka akan menimbulkan berbagai masalah sosial.
Yasnita juga menyampaikan jika tema Kelanjutusiaan merupakan wacana yang belum populer di masyarakat, padahal tersedia banyak tantangan dan dinamika yang membutuhkan kontribusi pemikiran dari berbagai pihak. Di Indonesia, kajian tentang lansia di dominasi oleh tema-tema kesehatan, kesepian, dan jaminan sosial negara untuk lansia. Pada tataran praktis, lansia merupakan kelompok populasi yang belum sepenuhnya diperhatikan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Bahkan, kajian tentang lansia pun dipandang sebelah mata dan tidak menarik, karena dunia sosial memandang lansia sebagai kelompok populasi tak berguna, tak berdaya. Salah satu dalil yang diungkapkan oleh Yasnita adalah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan perspektif baru dalam mengkaji masalah kelanjutusiaan yang difokuskan pada civic education (mengintegrasikan materi kelanjutusiaan) pada materi pelajaran di sekolah yang relevan dan citizenship education (gerakan kewarganegaraan) sebagai teropongnya.
Di akhir, disertasi ini merekomendasikan bahwa negara dan komunitas masyarakat perlu membuat Gerakan Nasional Pemuliaan Lansia yang melibatkan seluruh warga negara sebagai ruang untuk mengedukasi warga negara terutama anak-anak, agar lebih mencintai lansia. Sementara itu, Pemuliaan lansia harus disosialisasikan secara terencana dan konsisten mulai dari tingkat keluarga, masyarakat, sekolah, maupun media massa. Sekolah pun diharapkan dapat mengintegrasikan nilai-nilai kecintaan terhadap lansia pada seluruh peserta didik, sementara media massa memiliki peran yang sangat strategis untuk mengkampanyekan sikap peduli dan cinta terhadap lansia termasuk dalam mensosialisasikan gerakan anti ageism. Pemerintah juga perlu membuat kebijakan yang berpihak pada lansia, disertai dengan kualitas pelayanan dan aksesibilitas yang memudahkan lansia. Jaminan kesejahteraan lansia, tidak difokuskan pada lansia miskin terlantar saja, namun untuk lansia secara umum, seperti pelibatan lansia dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasayrakatan, fasilitas yang memudahkan mobilitas lansia, serta kontrol dan evaluasi terhadap fasilitas yang selama ini ada namun, belum disertai dengan kualitas pelayanan dan aksesibilitas yang memadai untuk lansia.
Dekan FIS UNJ, Dr.Yasnita , Direktur Pascasarjana UNJ dan jajaran penguji di sidang terbuka promosi Doktor di Pascasarjana UPI Bandung
Sidang promosi doktor ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNJ, Dr. Umasih, M.Hum., Wakil Dekan II FIS UNJ Prof. Dr. M. Japar, M.Si., Wakil Dekan III Dr. Andy Hadiyanto, MA, Direktur Pascasarjana UNJ Prof. Dr. Nadiroh, M.Pd., Koordinator Program Studi PPKN FIS UNJ Dr. Tjipto Sumadi, M.Si., M.Pd., juga para dosen di program studi PPKN dan dosen di lingkungan FIS UNJ lainnya.
Berfoto dengan para dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial UNJ
Semoga gelar doktor yang telah didapatkan oleh Dr. Yasnita, M.Si. akan membawa penyegaran keilmuan dan akademik di lingkungan fakultas ilmu sosial, yang bisa membantu mengangkat marwah akademik Universitas Negeri Jakarta sehingga bisa mencapai Universitas Bereputasi di Kawasan Asia.
FIS UNJ, MENCERDASKAN DAN MENCERAHKAN..!!!