Jakarta, 28 Oktober 2024 — Seminar Nasional HISPISI 2024 bertema “Pemerintahan Baru dan Harapan untuk Membangun Kedaulatan dan Kemandirian Bangsa” sukses digelar secara hybrid di GOR Lantai III Kampus B Universitas Negeri Jakarta dan melalui platform Zoom Meeting. Acara yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 16.00 WIB ini menghadirkan berbagai tokoh penting sebagai narasumber.Keynote speaker dalam acara ini meliputi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., Ketua Umum HISPISI sekaligus Rektor Universitas Negeri Jakarta, Prof. Dr. Komarudin, M.Si., dan Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. Selain itu, hadir pula para Dekan dari 12 LPTKN sebagai pembicara panel, yang turut memperkaya diskusi mengenai arah pembangunan bangsa.Acara diawali dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta, Firdaus Wajdi, Ph.D. yang melaporkan bahwa seminar ini diadakan untuk menghimpun ide-ide terbaik sebagai kontribusi akademik untuk mendukung pemerintah yang baru terbentuk. selanjutnya Prof. Dr. Komarudin, M.Si., selaku Rektor UNJ sekaligus Ketua Umum HISPISI memberikan sambutan dan membuka jalannya kegiatan. Beliau menyampaikan bahwa kedaulatan dan kemandirian bangsa adalah harapan besar bagi kita bersama.
Dalam sesi Keynote Speaker yang dimoderatori oleh Koorprodi S1 PPKN FIS UNJ, Dr. Yuyus Kardiman, M.Pd., sesi ini diisi oleh Wakil Menteri Pendidikan Pendidikan Tinggi Sains, dan Teknologi., Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., beliau menyampaikan bahwa perguruan tinggi harus menjadi bagian penting dalam menyelesaikan permasalahan bangsa serta membangun kepercayaan terhadap negara. Menurut Prof. Dr. Hariyanto, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Malang, ilmuwan sosial harus berkolaborasi dengan ilmuan di bidang lain untuk mewujudkan persatuan dan kemajuan. Selanjutnya, Prof. Komarudin, M.Si menyinggung soal perkembangan global, regional, dan nasional yang penuh dengan ketidakpastian dan kejutan. Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap aspek kehidupan bermasyarakat. Prof. Dr. Agus Mulyana M.Hum., selaku Dekan FPIPS UPI turut menyatakan bahwa pendidikan merupakan upaya proses penyadaran yang sudah dilakukan sejak jauh hari dari kemerdekaan. Selanjutnya, Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Padang (UNP), Afriva Khaidir, S.H., M.Hum, MAPA, Ph.D. memaparkan topik terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan kaitannya dengan Rencana Kerja Pemerintahan. Berikutnya, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta, Firdaus Wajdi, Ph.D., yang menyampaikan bahwa tantangan bagi kita adalah merawat dan menjaga ketahanan sosial dan budaya kita, sehingga karakter bangsa Indonesia tidak mudah terdistorsi.Dalam wawancara khusus, Rektor Universitas Negeri Jakarta, Prof. Dr. Komarudin, M.Si., turut memberikan pandangannya terkait harapan di era pemerintahan baru untuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian bangsa. Beliau menekankan bahwa pembangunan kedaulatan, baik dalam bidang ekonomi, pangan, sumber daya, teknologi, hukum, dan lain-lain, perlu didukung dengan program dan anggaran yang sepenuhnya terarah pada tujuan tersebut. “Sekecil mungkin harus dihindari kebocoran atau penyalahgunaan anggaran, karena itu dapat merusak upaya dalam membangun kedaulatan dan kemandirian bangsa,” ujar Prof. Komarudin. Lebih lanjut, beliau memberikan rekomendasi konkret bagi pemerintahan baru, yakni membangun komitmen, persepsi, dan kesadaran bersama secara berkelanjutan. Ia menyarankan pengadaan rapat bersama dan pertemuan rutin antar-departemen, serta penyusunan program yang dipantau dan dievaluasi secara langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden agar dapat berjalan optimal.
Selanjutnya dalam sesi panel, yang dimoderatori oleh Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial UNJ, Dr. Kurniawati, M.Si., berbagai pandangan dan perspektif strategis disampaikan oleh para dekan. Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo, Dr. Zuchri Abdussamad, M.Si., menyoroti tantangan Indonesia yang masih bergantung pada sektor ekonomi tertentu. Ia menekankan pentingnya fokus pada swasembada pangan dan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kemandirian bangsa, serta menegaskan bahwa reformasi ekonomi, kedaulatan pangan, dan kerjasama strategis adalah kunci keberhasilan di masa mendatang. Paparan sesi pembicara panel kemudian dilanjutkan dengan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dr. Wiwik Sri Utami, M.P. yang menyampaikan pandangannya terkait peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah dalam menghadapi era Society 5.0. Ia juga memaparkan langkah-langkah transformasi yang diperlukan untuk mempersiapkan generasi masa depan yang berdaya saing. Kemudian Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Medan (Unimed), Dr. Ratih Baiduri, M.Si. menyampaikan pokok-pokok pemikiran tentang harapan perguruan tinggi terhadap pemerintahan baru untuk membangun kedaulatan dan kemandirian bangsa di bidang sosial budaya.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta, Firdaus Wajdi, Ph.D., dalam wawancara juga turut menyampaikan pesan penting kepada generasi muda. Beliau menekankan bahwa generasi muda memiliki peran vital karena masa depan bangsa ini ada di pundak para pemuda. Menurutnya, sangat penting bagi generasi muda untuk mengembangkan keterampilan dan karakter yang kuat agar siap menghadapi tantangan di masa depan, terutama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Beliau juga menekankan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa maju yang mampu menciptakan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat. “Harapan besar kepada generasi muda untuk memiliki energi yang tak pernah padam. Semangat selalu, generasi muda!” ujar beliau penuh semangat di sela-sela Seminar Nasional HISPISI 2024 bertema “Pemerintahan Baru dan Harapan untuk Membangun Kedaulatan dan Kemandirian Bangsa” yang bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2024. Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, memberikan kesempatan bagi audiens, baik yang hadir secara langsung maupun virtual, untuk berdiskusi dan memperdalam wawasan mereka seputar kedaulatan dan kemandirian bangsa di era pemerintahan baru.
Penulis: SHS, KSK
Editor: WPS
Tim FIS Media Center