Jakarta, 25/08/2022. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan The 2nd HISPISI’s International Conference On Humanities, Education, Law and Social Sciences (ICHELLS) pada Kamis, 25 Agustus 2022 secara hybrid di UTC UNJ by Naraya Hotel Lantai 8 dan menggunakan aplikasi zoom meeting.

Firdaus Wajdi, Ph.D selaku Committee Chairman menyampaikan dalam laporannya bahwa seminar internasional ini diikuti oleh 190 presenter dari berbagai universitas dan lembaga penelitian dari berbagai negara. Luaran dari seminar ini adalah prosiding ber-ISBN/ISSN. Tahun 2022 ini FIS UNJ menjadi host dan didukung universitas anggota HISPISI.

“Harapannya kegiatan ini akan dilanjutkan setiap tahunnya, dan menjadi ajang untuk berbagi ide dan juga solusi dari para ilmuwan ilmu-ilmu sosial dalam menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi bersama,” tutup Firdaus Wajdi, Ph.D. ketika diwawancarai oleh Tim FIS Media Center.

Pada kegiatan ini, Dekan FIS, Prof. Dr. Sarkadi, M.Si memberikan welcoming speech, beliau mengatakan bahwa kegiatan seminar internasional ini memiliki tujuan yaitu memberikan kesempatan untuk bertemu dan menjalin kerja sama sekaligus ajang silaturahmi. Beliau berharap seminar internasional yang digelar oleh Fakultas Ilmu Sosial UNJ ini dapat membawa dampak baik terutama berkaitan dengan publikasi ilmiah. Selanjutnya Prof. Dr. Agus Mulyana, M.Hum, Dekan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia yang juga sebagai General Secretary HISPISI  memberikan opening remark mewakili Ketua Umum HISPISI.

Prof. Dr. Sarkadi M.Si, ketika menyampaikan welcoming speech dalam The 2nd HISPISI’s International Conference on Humanities, Education, Law and Social Sciences (ICHELLS)

Pada konferensi international kali ini,  Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls, dari Dikti, Kemdikbudristek sekaligus Chairperson ICE Institute bertindak sebagai keynote speaker dengan Asep Rudi Casmana, MA sebagai moderator. Dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa pada era new normal ini semua orang perlu beradaptasi dengan kehidupan yang baru, salah satunya dengan menggunakan aspek teknologi. Beliau juga memprediksi sekitar tahun 2050 seluruh aspek akan serba digital, contohnya adalah dalam pembelajaran.

Prof. Marry Hawkins dari Western Sydney University, Australia menjadi The 1st Invited Speaker yang dimoderatori oleh Firdaus Wajdi, Ph.D. Prof. Marry Hawkin, Ph.D menyampaikan materi mengenai identitas orang-orang di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang beliau lakukan, orang-orang Kalimantan diidentifikasi sebagai orang Banjar yang diasosiasikan dengan ”orang pasar” dan orang Jawa yang diasosiasikan dengan “orang gunung”. Prof. Marry Hawkin, Ph.D turut menjelaskan tentang perkembangan ilmu antropologi dan sosiologi.

Sedangkan The 2nd Invited Speaker, Prof. Muhammad Ali, M.Sc, Ph.D., dari University of California, Riverside, USA yang dimoderatori oleh Fauzi Abdillah, M.Pd memberikan paparan mengenai perdebatan mengenai istilah agama yang datang dari tokoh klasik, modern, dan post-modern. Hal tersebut menyebabkan studi tentang keagamaan selalu dikaji dari berbagai macam aspek mulai dari sosial, politik, hingga ekonomi. Studi agama disebut sebagai fenomena tanpa henti karena selalu terdapat banyak kajian yang bisa ditemukan dimana pun.

Pembicara terakhir adalah Prof. Kristina GroBmann dari Bonn University, Germany dengan Umar Baihaqki, M.Si sebagai moderator. Beliau menyampaikan materi mengenai hubungan antara lingkungan dengan manusia di Asia Tenggara dan sekitarnya. Prof. Kristina GroBmann menyampaikan penelitian terbarunya mengenai alternative sustainabilities yang fokusnya adalah Asia Tenggara khususnya Indonesia untuk memperkuat hubungan antara wilayah utara dengan wilayah selatan pada bidang sustainability.

Peserta mengikuti konferensi ini dengan antusias, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada para pembicara.

Kegiatan konferensi internasional ini dilanjutkan dengan sesi paralel yang di bagi menjadi 20 ruang meeting zoom untuk para presenters HISPISI ICHELSS.

DRD, WPS

Tim FIS Media Center
Kategori: Berita