Jakarta, 01/10/2022 – Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) menyelenggarakan pertemuan kelima The Eurasia International Course FIS UNJ 2022 pada hari Kamis, 29 September 2022 secara hybrid, yang diselenggarakan secara luring di Gedung Dewi Sartika, Lt.10 Universitas Negeri Jakarta dan secara daring melalui aplikasi Zoom Meetings.

Wakil Dekan II FIS UNJ, Dr. Aris Munandar, M.Si., Ketua Pelaksana  Eurasia International Course, Rakhmat Hidayat,PhD, panitia Eurasia International Course, FIS Media Center UNJ,  dosen, dan mahasiswa turut serta menghadiri pertemuan kelima Eurasia International Course FIS UNJ.

Pada pertemuan kelima ini, FIS UNJ menghadirkan narasumber Prof. Ahmad Najib Burhani, M.A., M.SC., Ph.D selaku Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora, BRIN yang mengangkat tema “The Religious Diversity & Multiculturalism Challenging in Indonesia”. Melalui pemaparannya, Prof. Ahmad Najib berbicara mengenai 4 poin. Yang pertama ialah mengenai berbagai isu yang terkait dengan multikulturalisme. Kemudian yang kedua mengenai keberadaan Indonesia sebagai negara dengan kebhinekaan, yang diharapkan mampu sebagai pondasi untuk menjadikan kosmopolitan Indonesia. Lalu yang ketiga mengenai berbagai ulasan dari tokoh-tokoh dunia yang terkait dengan masa depan. Kemudian yang terakhir mengenai tantangan kosmopolitan Indonesia.

Pada pertemuan ke lima ini terdapat empat mahasiswa sebagai penanya terbaik. Di antaranya ialah Rifky Azizan Bachtera (Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital) yang bertanya mengenai banyaknya masyarakat Indonesia yang  belum bisa menerima perbedaan agama, kemudian penanya kedua yaitu Chintya Nur Rahmawati (Sosiologi) yang bertanya mengenai perbedaan aturan budaya pada perempuan zaman dulu dan zaman sekarang, lalu penanya ketiga yaitu Rifda Nur Hanifah (PPKN) yang bertanya mengenai aliran-aliran lain yang bisa mendapat kepercayaan dari masyarakat dan banyak pengikutnya di Indonesia, serta penanya terakhir yaitu Muhammad Wiranto (PPKN) yang bertanya mengenai Indonesia yang dibataskan hanya terdiri dari 6 agama.

Mahasiswa dengan pertanyaan terbaik tersebut diberikan apresiasi berupa buku dari Prof. Ahmad Najib Burhani, dengan harapan agar mahasiswa FIS memiliki pengetahuan yang luas, tidak hanya bertumpu pada mata kuliah namun diharapkan pemikirannya dapat terbuka lebih luas lagi mengenai keadaan yang terjadi di sekeliling kita, seperti halnya perbedaan atau multikulturalisme yang ada di Indonesia.

Perkuliahan ini kemudian ditutup dengan penyerahan sertifikat dan plakat kepada pembicara yaitu Prof. Ahmad Najib Burhani, M.A., M.SC., Ph.D, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan seluruh mahasiswa yang mengikuti perkuliahan tersebut secara luring.  

SSA

Editor: WPS

Tim FIS Media Center
Kategori: Berita