
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menggelar wisuda Program Sarjana Tahun Akademik 2024/2025 tertanggal 23 April 2025 dengan penuh kebanggaan dan haru. Di antara ratusan wisudawan yang mengikuti prosesi secara khidmat, terdapat dua sosok istimewa yang mencuri perhatian: Rovan dan Rohmat, dua mahasiswa difabel netra dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Sosial.
Keikutsertaan Rovan dan Rohmat dalam wisuda kali ini tidak hanya menjadi momen kebahagiaan pribadi, namun juga menjadi simbol semangat perjuangan, tekad kuat, dan komitmen terhadap pendidikan tinggi tanpa batas. Keduanya membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk meraih prestasi akademik.
Setelah mengikuti upacara seremonial bersama para wisudawan lainnya, Rovan dan Rohmat langsung mendapat perhatian media internal dan eksternal UNJ. Mereka diwawancarai secara khusus untuk membagikan kisah inspiratif perjuangan mereka selama menempuh studi. Respons positif pun berdatangan dari berbagai kalangan.
“Kami ingin membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk menyerah,” ujar Rovan dalam wawancaranya. Sementara Rohmat menambahkan, “Dukungan dari kampus, dosen, dan teman-teman sangat membantu kami menyelesaikan studi. Kami ingin keberhasilan ini menjadi motivasi bagi teman-teman difabel lainnya.”
Kisah mereka telah dipublikasikan di berbagai media nasional seperti Detik.com, Times Indonesia, dan Sindonews, serta dibagikan melalui kanal resmi UNJ dan akun Instagram universitas. Cerita mereka menyuarakan pesan penting tentang inklusivitas, keberanian, dan pentingnya akses pendidikan yang setara bagi semua kalangan.
Keberhasilan Rovan dan Rohmat ini sekaligus menjadi refleksi nyata dari komitmen UNJ terhadap pendidikan inklusif. Program dukungan bagi mahasiswa disabilitas di kampus, termasuk dalam bentuk layanan pendampingan akademik dan teknologi asistif, terus dikembangkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi semua.
Keluarga besar PAI UNJ turut mengucapkan selamat dan apresiasi kepada seluruh wisudawan, khususnya kepada Rovan dan Rohmat. Semoga kisah mereka menjadi pemantik semangat bagi generasi muda untuk terus belajar, berjuang, dan berprestasi, di manapun dan dalam kondisi apapun mereka berada.