
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menghadirkan ruang pembelajaran bermakna melalui kegiatan Kuliah Tamu Internasional yang mendalam dan reflektif. Dengan menghadirkan narasumber dari Turki, Ustadz Ahmad Mustafa dari The Istanbul Foundation, kuliah tamu ini mengangkat tema penting: “Metodologi Badiuzzaman Said Nursi dalam Memahami Hakikat Islam, Iman, dan Ma’rifatullah.”
Kegiatan yang dilangsungkan secara luring di Ruang Serbaguna Gedung K FISH UNJ ini merupakan bagian dari proses pembelajaran mata kuliah Filsafat Ilmu yang diampu oleh Dr. M. Ridwan Effendi. Acara ini turut dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan II FISH UNJ, Dr. Aris Munandar, serta dihadiri oleh Hasbi Sen, M.Hum sebagai perwakilan dari The Istanbul Foundation, yang menyampaikan apresiasi atas semangat kolaboratif dalam mendekatkan pemikiran Islam klasik kepada generasi muda akademik.
Dalam pemaparannya, Ustadz Ahmad Mustafa mengajak seluruh peserta untuk menapaki perjalanan spiritual menuju ma’rifatullah. Beliau menekankan bahwa manusia tidak hanya makhluk biologis yang membutuhkan makan dan minum, tetapi juga makhluk ruhani yang merindukan makna dan kesadaran ilahiyah. Mengutip gagasan-gagasan Said Nursi, ia menggambarkan manusia sebagai cermin dari nama-nama Allah (Asmaul Husna), dengan potensi ruhani dan akal yang mulia.
Ustadz Ahmad Mustafa juga membandingkan pendekatan filsafat Barat yang cenderung rasional-materialistik dengan pemikiran Islam yang menempatkan manusia dalam hubungan transendental dengan Allah. Menurut beliau, manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan cinta dan amanah, dan pencarian makna hidup sejati hanya dapat ditemukan ketika manusia mengenal Tuhannya.
Suasana kuliah berlangsung khidmat dan penuh antusias. Mahasiswa tampak aktif mencatat dan berdiskusi. Dalam refleksi pasca acara, banyak mahasiswa menyatakan bahwa mereka merasakan semacam kesadaran baru tentang pentingnya memperkuat hubungan spiritual dengan Allah dan memahami jati diri sebagai hamba dan khalifah. Beberapa di antaranya juga menuliskan komitmen untuk lebih mendalami Al-Qur’an, mengatur waktu untuk dzikir dan muhasabah, serta memperbaiki niat dalam menuntut ilmu.
Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik mahasiswa dalam ranah filsafat Islam, tetapi juga membangkitkan kesadaran batin yang mendalam. Pembagian doorprize untuk peserta aktif dan suasana dialog lintas budaya turut menambah kesan positif dari kegiatan ini.
Dengan terselenggaranya kuliah tamu ini, Prodi PAI UNJ semakin menunjukkan komitmennya dalam menyelenggarakan pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga menyejukkan jiwa. Semoga kegiatan-kegiatan serupa dapat terus dikembangkan untuk membina mahasiswa menjadi generasi intelektual yang matang secara spiritual dan siap menghadapi tantangan zaman dengan nilai-nilai Islam yang kokoh.
