Merawat Akal Fikih di Ruang Akademik: Inspirasi Pembelajaran Bersama Dr. Wawan Hermawan di PAI UNJ

Pagi itu, 5 Desember 2025, Gedung Dewi Sartika Ruang 1014 dipenuhi suasana antusias mahasiswa semester 1 Prodi PAI UNJ. Kegiatan kuliah tamu Mata Kuliah Fikih ini dikawal langsung oleh dosen pengampu, Dr. Bina Prima Panggayuh, yang sejak awal memastikan bahwa pertemuan ini menjadi pengalaman belajar yang kaya dan membekas bagi mahasiswa angkatan 2025.

Dalam suasana yang kondusif, Dr. Bina membuka kegiatan dan memperkenalkan narasumber yang telah lama dikenal sebagai figur penting dalam kajian fikih dan metodologi pemahaman hukum Islam, yaitu Dr. Wawan Hermawan, M.Ag, dosen senior di Prodi IPAI. Kehadirannya menjadi momentum penting bagi mahasiswa baru untuk mengenal fikih bukan sekadar sebagai daftar hukum, tetapi sebagai ilmu yang hidup dan menuntut kejernihan berpikir.

Sejak kalimat pertama, Dr. Wawan mengajak mahasiswa menyelami inti pembelajaran fikih: bahwa memahami fikih harus selalu berjalan seiring dengan memahami ushul fikih. Fikih adalah aturan praktis yang membimbing kehidupan sehari-hari, sementara ushul fikih adalah metode berpikir yang menuntun seseorang memahami dalil dan mengambil kesimpulan hukum secara benar. Tanpa ushul fikih, seseorang bisa tergelincir dalam pemahaman yang terbatas dan kesimpulan hukum yang keliru.

Penjelasan itu membuat mahasiswa—yang sebagian besar baru mengenal dunia akademik PAI—menyadari bahwa fikih bukanlah ilmu hafalan, tetapi disiplin yang menuntut kecermatan, logika, dan kemampuan membaca realitas. Dr. Wawan kemudian menautkan pembahasan dengan konteks Indonesia. Ia menjelaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, sehingga hukum nasional berasal dari Pancasila dan UUD 1945, bukan dari satu agama tertentu. Namun, hukum Islam tetap memiliki peran besar dalam kehidupan umat Muslim, terutama dalam ranah ibadah, keluarga, pernikahan, warisan, wakaf, hingga transaksi ekonomi.

Di titik ini, mahasiswa mulai memahami bahwa fikih tetap relevan, bukan karena menjadi hukum negara, tetapi karena menjadi pedoman moral, sosial, dan spiritual bagi mayoritas penduduk Indonesia. Relevansi inilah yang menegaskan perlunya menguasai ushul fikih agar hukum Islam mampu beradaptasi dengan dinamika masyarakat Indonesia yang beragam.

Suasana kelas semakin mendalam saat Dr. Wawan menekankan bahwa keberagaman Indonesia menuntut pendekatan fikih yang cerdas dan kontekstual. Fikih tidak boleh berhenti pada teks semata; ia harus berdialog dengan realitas agar hadir sebagai solusi, bukan sekadar aturan yang terlepas dari kebutuhan masyarakat.

Pada sesi tanya jawab, kelas memasuki fase paling inspiratif. Radit, mahasiswa disabilitas netra, menjadi peserta yang aktif menunjukkan minatnya dalam kegiatan ini. Pertanyaannya menunjukkan kepekaan akademik dan kemampuan menangkap substansi materi. Dr. Wawan menyambutnya dengan penghargaan tinggi dan menjelaskan rasa penasaran radit.

Keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran menegaskan pesan penting: ruang belajar menjadi lebih kuat ketika inklusivitas menjadi prinsip yang dijaga. Keterlibatan Radit dan mahasiswa lain yang aktif dalam pembelajaran memberi energi baru bagi seluruh kelas, membuktikan bahwa kemampuan akademik tumbuh dari kesungguhan, bukan dari kondisi fisik.

Pada akhir pertemuan, Dr. Bina menutup kegiatan dengan apresiasi atas kedalaman materi yang diberikan dan keaktifan mahasiswa. Sesi ini bukan hanya membuka wawasan fikih mahasiswa semester awal, tetapi juga menunjukkan bahwa proses belajar yang baik adalah proses yang memberi ruang bagi semua—menumbuhkan keberanian bertanya, kepekaan berpikir, dan kesadaran bahwa fikih adalah ilmu yang hidup dan selalu relevan.

Kuliah tamu hari itu meninggalkan kesan mendalam: fikih bukan sekadar aturan; ia adalah perjalanan intelektual. Dan di tangan para pendidik yang tekun serta mahasiswa yang aktif dan inklusif, perjalanan itu menjadi jalan bagi lahirnya pemikir dan pendidik yang berintegritas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Company

Our ebook website brings you the convenience of instant access to a diverse range of titles, spanning genres from fiction and non-fiction to self-help, business.

Features

Most Recent Posts

eBook App for FREE

Lorem Ipsum is simply dumy text of the printing typesetting industry lorem.

Category

Company

About Us

FAQs

Contact Us

Terms & Conditions

Privacy Policy

Features

Copyright Notice

Mailing List

Social Media Links

Help Center

Products

Sitemap

New Releases

Best Sellers

Newsletter

Contact us

Mailing

Privacy Policy

Mailing List

© 2025 Islamic Education Study Program