Muslim Culture Festival (MCF) Season 11 resmi dibuka pada Senin, 17 November, di Aula Latief pada pukul 07.40. Suasana pagi itu hidup. BEMP PAI UNJ menghadirkan momentum yang menggabungkan silaturahmi, kompetisi, dan semangat keilmuan Islam dalam satu ruang besar.
Pembukaan dipimpin oleh Wakil Dekan II FISHUM UNJ, Dr. Aris Munandar, M.Si. Beliau menekankan pentingnya festival ini sebagai ruang tumbuh bagi generasi muda Muslim. Prosesi pemotongan pita menegaskan dimulainya rangkaian kompetisi yang telah memasuki tahun ke-11—sebuah bukti konsistensi dan kerja besar BEMP PAI UNJ dalam merawat tradisi intelektual dan budaya Islam di kampus.
Tema tahun ini, “Menyemai Ukhuwah dan Menjaga Khazanah Islam dalam Riak Muslim Digital,” menghadirkan pesan kuat. Generasi digital membutuhkan ruang positif untuk menampilkan kemampuan, membangun jejaring, dan meneguhkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan nyata maupun dunia virtual.
Setelah pembukaan, empat cabang lomba langsung digelar. Suasana kompetisi cepat memanas:
- Da’i – 46 peserta di Aula Hatta, mulai pukul 08.00
- MTQ – 30 peserta di Aula Latief, pukul 10.00–selesai
- MHQ – 31 peserta di Aula Maftuchah, pukul 10.00–selesai
- Kaligrafi – 10 peserta di Aula Ki Hajar lantai 8, pukul 10.00–selesai
Ratusan peserta terdaftar dari berbagai daerah Indonesia, mulai dari pelajar SMA/SMK hingga mahasiswa. Ragam latar belakang membuat MCF menjadi titik temu talenta muda yang membawa energi segar dan warna berbeda. Tahun ini juga menjadi tonggak penting karena MCF diikuti oleh peserta disabilitas, menegaskan bahwa kompetisi keislaman ini semakin inklusif dan humanis.
Wakil Ketua Pelaksana, Ananda Nur Husain Al-Hafifi, menegaskan bahwa MCF bukan sekadar lomba. Ini adalah ruang pembentukan karakter, integritas, dan kepercayaan diri. Peserta didorong untuk tampil berani, jujur, dan membawa nilai-nilai Islam ke dalam tindakan nyata.
MCF Season 11 menghadirkan tujuh cabang lomba—Da’i, MTQ, MHQ, Banjari, Kaligrafi, Esai, dan Debat. Cabang Banjari dan Debat akan digelar pada Sabtu, 22 November, sementara lomba Esai sudah memasuki tahap pengumpulan karya.
Di balik antusiasme kompetisi, ada pesan besar yang selalu menjadi ruh penyelenggaraan MCF: fastabiqul khairat. Lomba bukan hanya tentang juara, tetapi tentang proses tumbuh, belajar, dan memberikan yang terbaik bagi umat.
Dengan dukungan penuh BEMP PAI UNJ dan kehadiran ratusan peserta, MCF Season 11 kembali menunjukkan bahwa generasi Muslim muda siap bergerak. Siap belajar. Siap menjadi pemantik kebaikan di tengah dunia digital yang terus berubah cepat.


