Jakarta, 10 Mei 2023 –Universitas Negeri Jakarta telah menyelenggarakan Kuliah Umum dan Bedah Buku “ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999” di GOR Universitas Negeri Jakarta dan juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube EDURA TV UNJ pada hari Rabu, 10 Mei 2023,.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Prof. Dr. Komarudin, M.Si., Rektor Universitas Negeri Jakarta, Anggota Komisi VI BPK RI, Dr. Pius Lustrilanang, S.IP., M.Si., CFRA., CSFA.,yang hadir sebagai salah satu pembicara utama dalam acara tersebut. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Senat UNJ, Prof. Dr. Hafid Abas, M.Pd. dan Wakil Dekan III FIS UNJ, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si. sebagai narasumber, Dr. Yasnita, S.Pd., M.Si., turut hadir sebagai moderator. Kuliah umum ini pun dihadiri oleh ratusan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.

Acara ini diawali dengan doa bersama dan tari sambutan dari Unit Kesenian Mahasiswa UNJ. Kemudian, acara secara resmi dibuka dengan sambutan dari Rektor UNJ, Prof. Dr. Komarudin, M.Si. Dr. Pius Lustrilanang, yang menjadi salah satu pembicara utama memaparkan bahwa buku “ALDERA” ini berisi perjuangan anak muda Indonesia dalam memperjuangkan demokrasi pada masa kepemimpinan Soeharto. Ia juga menyebutkan bahwa buku “ALDERA”, yang diterbitkan pada Oktober tahun lalu, telah terjual sebanyak 150 ribu eksemplar.

Dalam sambutannya, Dr. Pius Lustrilanang menyampaikan bahwa keberanian merupakan syarat utama bagi seorang aktivis. Ia menyoroti kesuksesan aktivis mahasiswa dalam mewujudkan idealisme dan interpretasi mereka. Dr. Pius juga menceritakan bahwa pada tanggal 7 Mei 1998, ia pernah meminta bantuan Komnas HAM Amerika Serikat dan Belanda untuk mengatasi kekacauan yang terjadi di Indonesia.

Diskusi tentang buku “ALDERA” juga melibatkan Prof. Dr. Hafid Abas, M.Pd., Ketua Senat UNJ, sebagai narasumber yang membahas review buku tersebut. Prof. Hafid menekankan bahwa ilmu adalah milik seluruh masyarakat universal. Setelah 25 tahun reformasi, ratusan negara telah memilih jalan demokrasi, termasuk Indonesia. Namun, ia juga mengakui adanya tantangan dalam politik saat ini dan mengajak untuk menciptakan prestasi besar dalam membangun negara.

“Selama 25 tahun ini, ada PR besar bagi Bangsa Indonesia, karena masih banyak masalah yang kini terjadi di dunia politik. Kita perlu mengukir prestasi besar dalam membangun puing-puing pembangunan,” ucap Prof. Dr. Hafid Abas, M.Pd”

Narasumber lainnya, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si., Wakil Dekan III FIS UNJ, membahas implikasi dan dampak reformasi 1998. Menurutnya, buku “ALDERA” memberikan pembelajaran penting tentang menjadikan sejarah sebagai guru dalam kehidupan. Ia mengingatkan pesan moral dari seorang aktivis dalam era Orde Baru, untuk mencegah kembalinya kekuasaan yang otoriter dan anti-demokrasi.

“Kami berharap kepada adik-adik untuk tetap menjaga idealisme, membela orang kecil, fakir miskin, dan anak yatim. Di era politik etis 1901, perlu diingat hanya sebagian kecil mahasiswa di era politik etis yang terlibat dalam gerakan kebangsaan. Oleh karena itu, kita harus tetap mengimplikasikan semangat demokrasi,” ucap Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si.

Setelah pemaparan dari dua narasumber, acara dilanjut dengan sesi tanya jawab. Kemudian, sesi diskusi pun ditutup dengan pemberian plakat dan sertifikat, juga sesi foto bersama sebagai penutup acara.

AN, PV, TL

WPS

Tim FIS Media Center
Kategori: Berita