Temu Bulanan PlaNet: Refleksi Keterlibatan Politik Kaum Muda Terhadap Pemilu 2024

Jakarta, 29 Februari 2024 — Plan Indonesia melalui Plan Indonesia Youth Network (PlaNet) telah melakukan diskusi umum terkait evaluasi keikutsertaan politik kaum muda terhadap Pemilu 2024. Kegiatan ini dilangsungkan secara luring di Gedung Ki Hajar Dewantara Lt. 9, Universitas Negeri Jakarta Kampus A dan secara daring melalui platform Zoom pada pukul 15.00-17.00 WIB. Dalam diskusi ini turut hadir Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si., Ketua Lab Sosiologi UNJ, Dr. Yuanita Apriliandini Siregar, M.Si., serta Nazla Mariza, S.Hum, M.A, CPPPA selaku Influencing Director Plan Indonesia. Diskusi ini diadakan dalam rangka mengedukasi serta membangun kesadaran kaum muda agar menaruh perhatian lebih terhadap persoalan politik di Indonesia.

Kegiatan dibuka oleh Master of Ceremony (MC) Aditya Septiansyah selaku Campaign Lead Plan Indonesia, diikuti dengan sambutan-sambutan, salah satunya disampaikan langsung oleh Bapak Abdul Haris Fatgehipon, M.Si., selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Selanjutnya, diskusi dipandu oleh moderator, Reflia Fitri selaku Youth Advisory Panel Plan Indonesia. Khoirunnisa Nur selaku Direktur Eksekutif Perludem yang pertama kali memberikan pendapat mengenai keterlibatan generasi muda dalam pemilu 2024 ini. Menurutnya, kemunduran pemilu yang ramai dibicarakan ternyata membawa dampak positif berupa kesadaran masyarakat terhadap pemilu. Kesadaran inilah yang akan meningkatkan keinginan masyarakat untuk mengawasi jalannya pemilu dengan harapan pemilu kali ini berjalan sesuai dengan prosedur yang ada. Sementara itu, Ubedilah Badrun selaku analis politik dan dosen Sosiologi Politik Universitas Negeri Jakarta yang turut hadir menyampaikan pendapatnya bahwa generasi muda tidak sepenuhnya mewakili pemilu. Hal ini memiliki arti bahwa generasi muda sebagai pemilih mayoritas justru lebih berpartisipasi non konvensional atau hanya fokus pada tingkah laku paslon dalam platform media sosial. Di mana media sosial memang tempat yang ramah untuk generasi muda dengan berbagai trend yang mereka ikuti. Mendengar pendapat ini, Ronald Rofiandri selaku Advocacy Manager Plan Indonesia, memberikan pendapat lain dengan mengatakan bahwa 60% pengetahuan tentang politik anak muda cenderung langsung terhadap permasalahannya, yaitu kemiskinan dan kekerasan, sedangkan 40% lainnya dilihat telah kehilangan kepercayaan terhadap pemimpin. Selain itu, Efraim Leonard selaku founder Kenapa Harus Peduli, menambahkan bahwa banyak generasi muda terlihat tidak terlibat dalam membahas politik karena ketidaktahuan akan sumber yang dapat mereka percayai. Maka hal itu menjadi salah satu tujuan Kenapa Harus Peduli dibentuk. Efraim memperkenalkan Kenapa Harus Peduli sebagai sumber informasi faktual dengan visual menarik yang akan selalu mengiringi generasi muda, sehingga mereka dapat mengerti isu apa saja yang harus dipedulikan.

Ibra Fabian selaku Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNJ menanggapi diskusi ini dengan memberikan pendapat bahwa anak muda zaman ini atau yang biasa disebut dengan gen z mudah tergiring opini dan gimmick yang bertebaran di media sosial. Mereka lebih menyukai konten politik yang mudah dipahami dan cenderung berada di zona nyaman sehingga tidak ada memiliki hasrat menggali lebih dalam tentang politik. Setelah tanggapan dari Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa kegiatan diskusi ini ditutup dengan sesi tanya jawab antara para narasumber dan audiens.

Setelah kegiatan diskusi secara resmi berakhir, Tim FIS Media Center mendapat kesempatan wawancara langsung dengan Influencing Director Plan Indonesia, yaitu Nazla Mariza, S.Hum, M.A, CPPPA. Dalam wawancara ini beliau menjelaskan secara singkat tentang Plan Indonesia. Plan Indonesia merupakan organisasi non-govermental yang bergerak dalam bidang pembangunan dan kemanusiaan yang berfokus pada anak-anak dan kaum muda perempuan dengan memastikan bahwa anak-anak dan kaum muda perempuan mendapatkan hak mereka. Sedangkan, PlaNet atau Plan Youth Network merupakan pertemuan rutin yang dilakukan oleh Plan Indonesia di berbagai kampus dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang kredibel di bidangnya untuk bertukar pikiran agar kaum muda zaman ini lebih sadar terhadap isu-isu yang ada.

Penulis: SSN dan AAA
Editor: WPS
Tim FIS Media Center

Kategori: Berita