Banjarmasin, Oktober 2025 – Dua mahasiswa akhir Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ahmad Rizqi Nurfadilah dan Nazila Ibarim Taher, berhasil menorehkan prestasi membanggakan di ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVIII yang digelar di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 6–10 Oktober 2025.
Keduanya sukses meraih Juara Harapan III Cabang Qira’at Sab’ah, salah satu kategori paling bergengsi dalam kompetisi tingkat nasional ini.
Prestasi di Tengah Perjuangan Akademik
Perjalanan Rizqi dan Nazila menuju panggung MTQMN tidaklah mudah. Di tengah padatnya jadwal bimbingan skripsi dan persiapan wisuda, mereka tetap meluangkan waktu untuk berlatih dan memperdalam ilmu qira’at. “Antara sidang dan latihan sering kali berbenturan. Tapi kami berkomitmen untuk tetap berjuang di dua bidang: akademik dan syiar Al-Qur’an,” ujar Ahmad Rizqi Nurfadilah, yang juga dikenal aktif dalam kegiatan keagamaan kampus. Sementara itu, Nazila Ibarim Taher mengungkapkan bahwa semangatnya tumbuh dari keinginan membawa nama baik UNJ di tingkat nasional. “Rasanya luar biasa bisa tampil di MTQMN sambil menyiapkan skripsi. Kami ingin menunjukkan bahwa menjadi mahasiswa akhir bukan berarti berhenti berkarya,” tuturnya dengan bangga.
MTQMN XVIII: Ajang Kebersamaan dan Spirit Qur’ani
MTQ Mahasiswa Nasional ke-18 ini mempertemukan ratusan mahasiswa terbaik dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Setiap peserta menampilkan kemampuan terbaik mereka dalam berbagai cabang, mulai dari Tilawah, Tahfidz, Tartil, hingga Qira’at Sab’ah. Bagi Rizqi dan Nazila, mengikuti MTQMN bukan sekadar lomba, melainkan pengalaman spiritual yang memperkaya perjalanan akademik mereka.
“Kami bertemu banyak kawan seiman dari berbagai kampus. Semua datang dengan semangat yang sama: memuliakan Al-Qur’an,” kata Nazila.
Dukungan dari Kampus
Capaian ini mendapat apresiasi besar dari sivitas akademika UNJ. Kaprodi PAI UNJ menyampaikan rasa bangga atas semangat dua mahasiswa tersebut. “Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa PAI UNJ tidak hanya unggul dalam teori pendidikan Islam, tetapi juga memiliki kecintaan yang tinggi terhadap Al-Qur’an. Mereka berhasil membagi waktu antara tanggung jawab akademik dan kompetisi nasional dengan sangat baik,” ujarnya.
Langkah Inspiratif Menjelang Wisuda
Kini, setelah perjuangan panjang antara latihan qira’at dan persiapan sidang skripsi, Rizqi dan Nazila bersiap menapaki tahap akhir perkuliahan mereka. Prestasi di MTQMN XVIII menjadi hadiah manis sebelum mereka resmi diwisuda. “Bagi kami, kemenangan ini bukan hanya tentang piala, tapi tentang proses. Tentang bagaimana tetap berjuang dan menjaga niat baik di tengah kesibukan dunia akademik,” tutup keduanya penuh syukur.
