Rabu, 8 Oktober 2025 pukul 15.39 WIB, ruang 203 Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNJ kembali hidup dengan semangat belajar yang hangat. Kegiatan Evaluasi dan Refleksi Orientasi Mobilitas (OM) digelar sebagai lanjutan dari dua sesi sebelumnya—mobilitas di lingkungan kampus dan mobilitas di transportasi umum.
Acara ini diinisiasi langsung oleh mahasiswa difabel netra PAI UNJ, bukti nyata bahwa kepemimpinan dan kemandirian tumbuh dari dalam diri mereka sendiri. Dukungan datang penuh dari Fakultas, BEMP PAI, Relawan Disabilitas Universitas, dan program Riset Kolaboratif LPTK Indonesia (RKLI).
Kegiatan berjalan dalam suasana reflektif dan penuh empati. Sebagian peserta, seperti Radit, Zaidan, dan Dwi, mengikuti secara daring, menunjukkan bahwa aksesibilitas bukan hambatan, melainkan jembatan bagi setiap mahasiswa untuk tetap terlibat aktif.
Di ruang utama, Fadhilah tampak tekun mengulang pengerjaan soal, berusaha mencapai hasil terbaik. Sementara Siroj didampingi para relawan dalam menyelesaikan tugasnya. Setelah sesi evaluasi, Bang Fajar, mahasiswa senior difabel netra yang menjadi inspirasi banyak pihak, mempraktikkan langsung penggunaan TalkBack di Android dan VoiceOver di iPhone milik Pak Fahmi, dosen pendamping.
Kegiatan ini bukan sekadar latihan teknis. Ia menjadi ruang pembentukan karakter, ruang di mana semangat kemandirian, kebersamaan, dan keberanian berpadu menjadi nilai luhur pembelajaran sejati.
Program Studi PAI UNJ sekali lagi menunjukkan bahwa inklusi bukan jargon—melainkan praktik hidup yang nyata di kampus ini. Bahwa setiap mahasiswa, apapun kondisinya, punya hak yang sama untuk berkembang, memimpin, dan berdaya.
