Rabu, 29 Oktober 2025, menjadi hari bersejarah bagi Universitas Negeri Jakarta. Aula wisuda dipenuhi lautan toga hijau toska dan wajah-wajah penuh haru. Dalam Wisuda UNJ Gelombang II Tahun 2025, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum menorehkan kebanggaan besar: 79 mahasiswa resmi dikukuhkan sebagai sarjana baru—generasi pendidik yang siap mengemban misi ilmu, akhlak, dan pengabdian.
Namun, prosesi ini tak sekadar seremoni kelulusan. Di tengah pidato rektor yang menggema, dua nama dari PAI ikut disebut dalam deretan mahasiswa berprestasi UNJ 2025, simbol langkah nyata mahasiswa PAI dalam menjangkau dunia.
Pertama, M. Syahril Sabda, yang berhasil meraih Juara 2 The International Youth Goals Chapter 2025, ajang global bergengsi yang diselenggarakan oleh Global Education di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Syahril membawa semangat dakwah dan kepemimpinan Islam ke ranah internasional—membuktikan bahwa mahasiswa PAI tak hanya cakap di ruang kuliah, tapi juga mampu berdialog dengan dunia.
Kedua, Nurlela Safitri, yang lebih dulu menorehkan tinta emas dengan meraih Juara 1 Musabaqah Syarhil Qur’an pada MTQMN UNY 2023. Keindahan tutur dan keteduhan pesan Qur’ani yang disampaikannya menjadi bukti bahwa PAI tak sekadar melahirkan penghafal ayat, melainkan penghayat nilai-nilai ilahi yang menginspirasi banyak orang.
Keberhasilan keduanya menjadi refleksi dari semangat kolektif Prodi PAI: membentuk lulusan yang berilmu luas, berakhlak kuat, dan berwawasan global. Hal ini menegaskan bahwa alumni PAI mampu menjadi teladan integrasi antara kecerdasan intelektual, spiritual, dan sosial. Prestasi mereka membuktikan bahwa ilmu agama bisa berjalan seiring dengan semangat kemajuan.”
Suasana Aula UNJ pagi itu dipenuhi kebanggaan dan rasa syukur. Para dosen, dengan tatapan bangga, menyaksikan anak didiknya melangkah mantap di podium wisuda. Setiap senyum dan air mata mengisyaratkan kisah perjuangan panjang: tugas akhir yang menanti fajar, bimbingan penuh kesabaran, hingga detik di mana toga akhirnya disematkan.
Dengan 79 lulusan yang kini resmi menjadi bagian dari keluarga besar alumni UNJ, PAI menegaskan dirinya sebagai rumah pembentukan insan pendidik yang berpikir moderat, bertindak adil, dan berjiwa rahmatan lil ‘alamin.
Wisuda kali ini bukan akhir perjalanan, melainkan awal dari langkah pasti—langkah yang membawa ilmu ke ruang-ruang kelas, mengajarkan toleransi di tengah perbedaan, dan menebarkan cahaya Islam yang menembus batas zaman.



