Jakarta (18/05/2020)– Pandemi Virus Corona membuat adanya akselesrasi pada Inovasi Kampus Merdeka. Hal tersebut yang menjadi pemantik dihelatnya web series 1 seminar nasional online yang bertajuk Merumuskan Kampus Merdeka Di Tengah Pandemi Corona.
Tampil menjadi pembicara pertama adalah Ketua Umum Aspikom, Muhammad Sulhan. Sulhan membawakan materi mengenai mengenai model metode penelitian ilmu komunikasi di tengah pandemi covid 19.
Menurut Sulhan, Fenomena Covid 19 menunjukan bahwa disiplin ilmu komunikasi lebih dimaknai dalam kapasitas ilmu terapan yang diorientasikan cepat menyelesaikan problema sosial yang muncul, seperti hoax, strategi komunikasi pemerintah, public relations, dan personal performance. Untuk itu model metode penelitian ilmu komunikasi saat ini diarahkan kepada digital methods yang bertolak dari keunikan medium dan platform berbasis internet.
Tampil sebagai pembicara kedua adalah S Bekti Istiyanto, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UNSOED. Bekti membawakan tema model pjj kuliah ilmu komunikasi di masa pandemi.
Menurut Bekti, munculnya kebijakan merdeka belajar bagi perguruan tinggi yang diiringi berita corona masuk ke Indonesia dan kemudian ada PSBB, membuat PJJ berjalan tidak normal, namun sekaligus mengalami akselerasi. Pelaksanakan PJJ mendadak diterapkan, namun ada ketidaksiapan kampus untuk memberikan layanan pembelajaran daring, karena jangkauan sinyal yang tidak merata. Namun hal tersebut meningkatkan kompetensi penguasaan teknologi dan metode pembelajaran kekinian di kalangan dosen dan mahasiswa ilmu komunikasi.
Tampil sebagai pembicara ketiga adalah Koordinator Program Studi S1 Ilmu Komunikasi UNJ, Dini Safitri. Dini membawakan tema kiat publikasi hasil penelitian Ilmu Komunikasi di Jurnal Internasional Bereputasi.
Menurut Dini, salah satu inovasi yang dapat dilakukan pada kampus merdeka, di perlukan inovasi dalam proses pembelajaran yang berujung pada publikasi ilmiah. Istilah SKS dalam kampus merdeka yang diubah kedalam jam kegiatan yang meliputi kegiatan belajar di kelas, magang pertukaran belajar, proyek di desa, wirausaha, riset, studi independen, dan mengajar di daerah terpencil, dapat di project yang berujung pada publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi. Tentunya semua dilakukan mahasiswa dibawah bimbingan dosen pembimbing.
Acara web series ini dilakukan di aplikasi google meet. Sebanyak 470 pendaftar tercatat mengisi google form. Namun karena jumlah pendaftar yang melebihi kuota, acara ini juga dapat dinikmati secara live streaming di youtube prodi ikom UNJ.